Abu Ya'qub Al-Hamdani adalah termasuk salah seorang tokoh sufi yang sangat terkenal dan besar sekali pengaruhnya. Beliau pun dikenal pula sebagai seorang Wali Qutub atau Wali Ghauts, yakni pemimpin para wali pada zamannya.
Dalam kitab Qalaidul Jawahir disebutkan, bahwa Syekh Abu Ya'qub wafat pada tahun 535 H. Mengenai kekeramatan atau karomah beliau, salah satunya adalah sebagai berikut:
Ketika belajar di Baghdad, Syekh Abdul Qadir Jailani dan teman-temannya sering mengunjungi orang-orang saleh. Pada suatu hari ia bersama dua orang temannya mengunjungi seorang Wali Ghauts yang dapat muncul sewaktu-waktu, yaitu Syekh Abu Ya'qub Al-Hamdani.
Sebelum mereka tiba ditempat tujuan, temannya yang bernama Ibnu Saqa' berkata,"Aku akan mengajukan pertanyaan yang tidak akan diketahui jawabannya."
Sementara satu temannya lagi yang bernama Abdullah bin Abi Asrun berkata,"Aku akan mengajukan pertannyaan yang akan kulihat bagaimanakah jawabannya."
Adapun Syekh Abdul Qadir hanya berkata,"Aku berlindung kepada Allah dari pengajukan pertanyaan kepada beliau. Yang aku harapkan adalah berkat beliau."
Sewaktu mereka tiba dirumah yang dituju, Syekh Abu Ya'qub tidak ada. Namun beberapa saat kemudian, tahu-tahu beliau sudah ada dihadapan mereka. Syekh Abu Yaqub memandang Ibnu Saqa' dengan tajam seraya berkata,"Hai Ibnu Saqa' apakah engkau akan menanyakan sesuatu yang tidak akan kuketahui jawabannya? Sungguh celaka engkau! Sungguh kulihat dimulutmu tersembul tanda kekafiran."
Setelah itu beliau menyebut pertanyaan yang akan diajukan Ibnu Saqa' dan sekaligus menjawabnya. Padahal Ibnu Saqa' belum sempat berkata sepatahpun.
Kemudian Syekh berkata kepda Abdullah, "Hai Abdullah, apakah engkau akan menanyakan persoalan untuk kamu lihat jawabannya? Ketahuilah, kamu kelak akan diuji dengan banyaknya kekayaan yang datang kepadamu, akibat sikapmu yang tidak sopan kepadaku."
Seperti tadi, beliau menyebutkan pertanyaan yang ada dihati tamunya sekaligus menjawabnya.
Selanjutnya beliau menoleh kepada Syekh Abdul Qadir yamg waktu itu masih muda, dan menyuruh agar duduk didekatnya.
Syekh Abu Ya'qub lalu berkata, "Hai Abdul Qadir, Allah dan RasulNya sangat senang dengan kesopananmu. aku seolah-olah melihat, kelak dikota Baghdad, engkau akan duduk memberikan pelajaran agama dihadapan para santri yang berdatangan dari segala penjuru.
Akupun seolah-olah melihat, setiap wali yang ada pada masamu, semuanya tunduk melihat keagunganmu.
Ketahuilah sebenarnya kedua telapak kakiku ini berada diatas tengkuk setiap wali Allah."
Setelah berkata demikian, tiba-tiba sang Wali Quthub lenyap dari pandangan mata para tamunya, tanpa diketahui kemana perginya.
Nah, kelak dikemudian hari apa yang dikatakan oleh Syekh Abu Ya'qub Al-Hamdani semuanya menjadi kenyataan.
[Disarikan dari kitab Jami' Karamatul Auliya, karnya Syekh Yusuf bin Ismail Nabhan/ATHOTS ALBANTANI]
baca selengkapnya......